Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat seluler layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet.
Tidak sedikit vendor smartphone yang menggunakan Android sebagai sistem
operasinya. Selain ‘gratis’, Android juga banyak digemari karena
keanekaragaman fitur dan perkembangan yang terus dilakukan oleh Google.
Tingkat adopsi perangkat mobile terus meningkat, dan Android memimpin sebagai sistem operasi mobile
paling laris. Basis pengguna yang besar ini menarik perhatian penjahat
siber untuk melakukan aksi pencurian data dengan menyisipkan program
jahat (malware) dalam sebuah aplikasi digital.
Bukan tidak mungkin bagi para penjahat siber dapat melakukan pencegatan
pesan, memonitor panggilan telepon, mencuri informasi pribadi, bahkan
menyadap mikrofon di perangkat android kita. Untuk menghindari kejahatan siber, ada baiknya kita mengambil langkah Berikut :
- Unduh aplikasi hanya dari toko aplikasi resmi
Unduh aplikasi Android yang bersumber dari toko aplikasi resmi dan punya kredibilitas dalam hal keamanan, seperti Google Play Store, Amazon, Samsung atau dari toko aplikasi yang disediakan perusahaan operator telekomunikasi.
- Waspadai aplikasi yang mencurigakan
Meski berada di toko aplikasi resmi, namun kita harus tetap waspada karena
terkadang ada aplikasi gadungan yang seakan terlihat seperti aplikasi
asli.
Contoh : aplikasi yang mengatasnamakan BlackBerry Messenger (BBM) untuk Android yang muncul di Google Play Store
pada September 2013. Aplikasi tersebut dipastikan palsu, dan anehnya,
sebanyak 100 ribu orang terkecoh karena telah mengunduhnya. Aplikasi itu
tak lebih dari sebuah layanan spamming.
- Update Software
Google atau vendor akan terus mendorong pembaruan perangkat lunak
Android untuk memperbaiki celah, meningkatkan performa, dan menambah
fitur baru agar membuat perangkat lebih aman.
- Setting up
Google telah menyediakan beberapa pengaturan pada sistem
operasi Android untuk mencegah serangan berbahaya. pada Android versi 2.2
(Froyo) dan versi di atasnya, pada dasarnya telah menyediakan fasilitas
untuk memindai program jahat.
Ketika kita mengunduh dan memasang
aplikasi dari sumber tidak resmi, Android memberi peringatan atas setiap
potensi ancaman. Bagi perangkat Android yang menjalankan sistem operasi
versi 4.1 atau lebih tinggi, dapat mengakses fitur tersebut dengan
masuk ke Settings / Security / Verify apps.
Perangkat
yang menjalankan Android versi 4.2 atau lebih tinggi juga dilindungi
dari biaya SMS premium. Akan muncul pemberitahuan jika ada sebuah
aplikasi yang mencoba untuk mengirim pesan teks menggunakan layanan
premium, di mana Anda dapat menentukan apakah akan menyetujui atau
menolaknya. Fitur ini sudah ada di sistem operasi Android dan tidak
perlu diaktifkan.
- Pasang aplikasi anti virus
Google Play Store merupakan rumah bagi ratusan aplikasi antivirus
yang menawarkan tambahan lapisan keamanan. Jika mencari dengan kata
"antivirus" di Play Store, Anda akan menemukan lebih dari 250 aplikasi.
Perusahaan
seperti Avast, AVG, BitDefender, Kaspersky, Sophos, Symantec (Norton),
dan TrendMicro, merupakan perusahaan dan merek terpercaya di industri
serta punya pengalaman panjang untuk urusan perangkat lunak antivirus.
Selain
itu, pendatang baru Lookout dan TrustGo juga berhasil membangun nama
mereka sebagai aplikasi antivirus untuk Android. Lembaga keamanan
AV-Test pada awal 2013 menempatkan Lookout dan TrustGo sebagai aplikasi
antivirus yang baik untuk Android.
- Hindari aplikasi atau game bajakan
Kebanyakan aplikasi bajakan, atau yang didapat dari sumber yang tidak
jelas, mengandung beberapa bentuk program jahat. Selain itu, pembajakan
juga merupakan bentuk tidak menghormati hak cipta pembuat aplikasi. jadi, jangan mudah tergiur dengan tampilan aplikasi yang bagus atau yang
menjanjikan fitur-fitur canggih karena bisa saja aplikasi tersebut
adalah aplikasi yang tertanam virus.